Evolusi Web
Last updated
Was this helpful?
Last updated
Was this helpful?
Web merupakan kumpulan dari dokumen-dokumen yang berisi teks, gambar, video, atau audio.
Berdasarkan cara pembuatannya, website dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Berikut adalah beberapa jenis website yang umum ditemui:
Website dimana konten yang terkandung di dalamnya tidak bisa diupdate melalui aplikasi website tersebut melainkan harus merubah isi struktur kode dari web tersebut.
Untuk membuat web statis, kita dapat menggunakan bahasa markup HTML atau bahasa pemrograman seperti PHP, ASP tanpa menggunakan database.
Contoh:
Website yang memungkinkan penggunanya berinteraksi secara langsung seperti menambah, mengubah, atau menghapus konten di dalam database tanpa harus membuka struktur kode dari web tersebut.
Untuk membuat web dinamis, kita dapat menggunakan bahasa pemrograman server-side, seperti PHP, ASP, Javascript (NodeJS).
Evolusi web telah melibatkan serangkaian perkembangan dan transformasi yang signifikan sejak konsep pertama kali diperkenalkan. Berikut adalah ikhtisar tentang evolusi web dari masa ke masa:
Mulai tahun 1990-an, Tim Berners Lee pun mulai mengerjakan proyeknya tersebut. Ia memadukan tiga teknologi utama, yakni URL (uniform resource locator)/URI (uniform resource identifier) sebagai lokator/pengidentifikasi sumber web, HTTP (hypertext transfer protocol) untuk meneruskan permintaan ke server, dan HTML (hypertext markup language) dalam mengembangkan tampilan web.
Saat web baru memasuki awal-awal masa perkembangannya, web belum interaktif dan tampilannya belum semenarik sekarang. Jadi, sifat dari teknologi Web 1.0 atau generasi pertama ini sebagian besar hanya bisa dibaca saja (Read). Pengguna belum bisa memberikan interaksi terhadap konten yang tersedia di dalamnya.
Teknologi yang ada pada Web 2.0 ini sudah jauh berkembang dari pendahulunya. Tampilannya sudah jauh lebih menarik dan interaktif. Pengguna tidak hanya lagi membaca atau menerima informasi, tetapi dapat merespons serta ikut membuatnya dalam web. Beberapa teknologi seperti teknik JavaScript asinkronus dan XML (AJAX) serta cascading style sheets berkontribusi besar dalam perkembangan Web 2.0 ini (Gan, dkk., 2023).
Web 2.0 bahkan menghasilkan banyak teknologi yang mengubah hidup seluruh masyarakat global. Platform media sosial dan pasar online bermunculan. Berinteraksi dengan orang yang begitu jauh bukan lagi hal mustahil. Informasi dari berbagai belahan dunia didapatkan dalam hitungan detik saja.
Dengan interaktivitas yang sangat tinggi dalam Web 2.0, sifatnya disebut Read-Write. Artinya, tidak hanya sekadar membaca, tetapi pengguna web dapat ikut menulis (atau membuat konten) yang dapat diakses oleh semua orang.
Saat ini, ada rancangan teknologi web terbaru, yakni Web 3.0. Tim Berners Lee jugalah yang merancang teknologi web ini, dikenal juga sebagai web semantik. Rancangan terbaru ini diklaim dapat meningkatkan manajemen data dengan menghubungkan seluruh website. Semua data yang saling terhubung itu nantinya akan dikumpulkan pada salah satu basis terbuka, bernama Solid.
Selain itu, ada fitur lain darinya yang dianggap lebih canggih dari teknologi web saat ini. Mesin dirancang untuk dapat mengerti bahasa manusia lebih kompleks. Mesin pencari nantinya tidak lagi membaca bahasa manusia sebagai kata kunci yang terpisah, tetapi dapat membacanya dalam satu keutuhan.
Sumber:
Contoh : , Simponi, SPON, Content Management System (CMS)